Rabobank Berencana Akuisisi lagi Tahun Depan

Rabu, 12 2008 00:04 WIB
Sumber : Media Indonesia

Rabobank Berencana Akuisisi lagi Tahun Depan
Rabobank Internasional Indonesia berencana melanjutkan akuisisi atas bank lain di Indonesia tahun depan.
Presiden Direktur Rabobank Antonio Da Silva Costa mengatakan hal itu di Jakarta, kemarin.
Setelah mengakuisisi Hagabank dan Hagakita, bank yang bermarkas di 'Negeri Kincir Angin' itu kembali akan memperkuat strukturnya melalui akuisisi. Penggabungan Rabobank Indonesia, Hagabank, dan Hagakita dituangkan dalam surat keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/43/KEP OBI/2008 tanggal 24 Juli 2008. Surat keputusan itu menyebutkan ketiga bank tersebut resmi melebur dan berganti nama menjadi PT Rabobank Internasional Indonesia.
Pascaakuisisi tersebut, Rabobank terus melakukan ekspansi untuk membeli bank nasional lainnya.
"Kami masih mencari bank yang tepat, mungkin tahun depan," kata Antonio.
Menurutnya, rencana itu sesuai dengan tujuan perusahaan yang tidak hanya memfokuskan pada pertumbuhan organik (operasi perbankan). Tetapi juga melalui pertumbuhan nonorganik, yaitu melalui akuisisi. Indonesia, kata Antonio, memiliki potensi ekonomi yang bagus untuk dikembangkan. Berdasarkan itu, rencana membuka atau memperkuat struktur bank di Indonesia merupakan pilihan strategis.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Rabobank Geertz Embrechts juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan tidak tertutup kemungkinan Rabobank mengakuisisi bank lain.
''Kami tetap sangat ingin menjalin kerja sama dengan partner lainnya," katanya.
Di sisi lain, untuk pengembangan bisnis, induk usaha Rabobank Belanda siap menyuntikkan dana guna memperkuat modal. Pihaknya juga memiliki fasilitas utang siaga (stand by loan) dari induknya untuk 2009 dan 2010.

Turun
Terkait dengan rencana penyaluran kredit pada 2009, Wakil Presiden Direktur Rabobank Danny Hartono mengatakan akan menurunkan target pertumbuhan kredit di kisaran 15% hingga 20%. Pertumbuhan itu jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan 2008. Hingga akhir tahun ini, diprediksi masih di atas 30%. Hal itu sebagai antisipasi krisis ekonomi yang dampaknya akan sangat terasa mulai tahun depan.
Pascapenggabungan, bank ini akan memfokuskan diri pada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sektor ekonomi yang dijadikan target tetap pada pangan dan agrobisnis.
"Dengan kekuatan di sektor utama UMKM serta grosir pangan dan agrobisnis, Rabobank menargetkan pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan pasar. Artinya, pertumbuhan tahunan 20% hingga 30%," kata Danny.
Saat ini rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Rabobank di kisaran 0,6%. Untuk mengantisipasi peningkatan NPL, bank akan bersikap konservatif, yakni melakukan pendekatan pada debitur dan memberikan asistensi. (Toh/Ant/E-4)

Tidak ada komentar: